Gak perlu repot lagi buat ngemanjain lidahmu, tinggal buka hape aja
Nikmati banyak pilihan makanan, promo, dan fitur eksklusif di GoFood.
© 2024 Gojek | Gojek adalah merek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
26 Agustus 2016 Agus Romadi Dibaca 14.827 Kali
Dalam sejarah dinyatakan bahwa Desa Ngemplak merupakan daerah yang pertama kali di – babat ( dibuka ) oleh salah satu keturunan Sunan Bonang, itulah mengapa Desa Ngemplak termasuk wilayah Kasultanan Bonang.
Seiring dengan perjalanan waktu,semakin ramai Pembukaan lahan dan semakin luas.Keluarga yang hidup disana semakin banyak dan hidup rukun sentosa. Satu hal yang menarik diperhatikan yaitu pada saat babat di daerah Ngemplak banyak sekali ditemui warga yang ngemplok ( makan ) , Hal ini akhirnya daerah babatan baru ini disebut daerah Ngemplok yang kemudian hari sebutan tersebut berubah menjadi NGEMPLAK.
Akhirnya saat ini yang tersisa hanyalah petilasan dalem ( bekas Rumah ) Kabupaten yang terletak di jalan Pantura yaitu sebelah sungai Patihan. Petilasan Dalem ( bekas Rumah ) tersebut sekarang tinggal sisa – sisa pondasi . Masyarakat Ngemplak, khusunya lingkungan sekitar Petilasan Dalem ( bekas Rumah ) jika mengadakan acara slamatan masih ditempat tersebut.
Berdasarkan Sejarah diatas, maka nama – nama dukuh yang ada di Desa Ngemplak, sampai sekarang juga didasarkan atas struktur dalem kabupaten, yaitu Krajan Ngemplak ( dalem krajan ), dan Dukoh ( Pedukuhan ).
Sampai sekarang ditempat dukuhan Krajan tersebut masih tetap dipertahankan untuk mengenang para tokoh – tokoh yang pernah memimpin Desa Ngemplak.Tabel 1. Pemimpin Pemerintahan Desa NGEMPLAK
Kepala Desa NGEMPLAK Pertama
Kepala Desa NGEMPLAK Kedua
Kepala Desa NGEMPLAK Ketiga
Kepala Desa NGEMPLAK Keempat
Kepala Desa NGEMPLAK Kelima
Kepala Desa NGEMPLAK Keenam
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Asal usul berdirinya desa ngemplak, adalah perjalan panjang sejarah yang penting bagi masyarakat desa ngemplak untuk mengetahui jejak tumbuh kembang samapai hari ini.
--------------------------------------------------------------
6°35′31″S 110°40′16″E / 6.592071°S 110.671242°E / -6.592071; 110.671242
Jepara (bahasa Jawa: ꦗꦼꦥꦫ) (atau disebut juga Jepara Kota) adalah ibu kota Kabupaten Jepara yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Jepara. Jepara juga merupakan sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.[3]
Menurut C. Lekkerkerker, nama Jepara berasal dari kata Ujungpara. disebut ujungpara karena dahulu ada orang dari Majapahit yang sedang berjalan melewati daerah yang sekarang disebut Jepara, melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya "membagi" dalam bahasa jawa adalah "Para" (dibaca: Poro), maka pengembara tersebut menceritakan di kota tujuannya bahwa dia melewati Ujung Para karena dia melewati ujung pulau Jawa yang ada yang membagi ikan.
Kemudian berubah menjadi Ujung Mara, dan Jumpara, yang akhirnya berubah menjadi Japara pada tahun 1950an diubah menjadi Jepara hal itu dibuktikan adanya Persijap (Persatuan Sepak bola Japara). Kata Ujung dan Para sendiri berasal dari bahasa jawa, Ujung artinya bagian darat yang menjorok ke laut dan Para yang artinya menunjukkan arah, yang digabung menjadi suatu daerah yang menjorok ke laut.
Letak geografis memang menempatkan Jepara di semenanjung yang strategis dan mudah di jangkau oleh para pedagang. Para dari sumber yang lain diartikan Pepara, yang artinya bebakulan mrono mrene, yang kemudian diartikan sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah. Orang Jawa menyebut menyebut nama Jepara menjadi Jeporo, dan orang Jawa yang menggunakan bahasa krama inggil menyebut Jepara menjadi Jepanten, dalam bahasa Inggris disebut Japara, Sedangkan orang Belanda menyebut Yapara atau Japare.
Kecamatan Jepara terbagi menjadi 4 desa dan 11 Kelurahan, yaitu:
Pada umumnya penduduk Jepara merupakan suku Jawa, dan beberapa suku lain dari Indonesia. Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Jepara sebanyak 92.967 jiwa, dengan kepadatan 1.167 jiwa/km².[2] Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Jepara berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 97,03%, kemudian Kekristenan 2,93% dimana Protestan 2,41% dan Katolik 0,51%. Selebihnya buddha sebanyak 0,02% dan Hindu 0,02%.[4]
Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar masyarakat Kecamatan Jepara menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Jeporonan.
Kecamatan Jepara memiliki beberapa taman, yaitu:
Masakan khas Jepara, adalah:
Kecamatan Jepara terdapat 1 Polindes, 1 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit, yaitu:
Kecamatan Jepara terdapat beberapa Pasar, yaitu:
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Topik: Judi dadu oglok ngemplak
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
2012—2024 © 12Go Asia Pte., Ltd. Version 2067.3701 - 4.250.0 STB Travel Agent Licence (General) TA03409, 75 High Street, Singapore, 12Go Europe Ltd. HE402152, 66 Arch. Makarios III Avenue, Cronos Court, 8th Floor, Office 82, CY1070 Nicosia, Cyprus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jepara, Way Jepara, Lampung Timur adalah sebuah desa di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Indonesia.